Kamis, 03 Desember 2015
Jumat, 27 November 2015
BOYOLALI SABET JUARA II TINGKAT NASIONAL DALAM LOMBA DOKTER HEWAN DAN PARAMEDIS TAHUN 2015
BOYOLALI, Hafid Hasidz Jaszani SPt Pegawai Negeri Sipil / PNS di Dinas Peternakan dan Perikanan/ Disnakan Kabupaten Boyolali mendapat juara 2 Tingkat Nasional dalam lomba dokter hewan dan paramedis tahun 2015 dari Kementrian Pertanian RI Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam kejuaraan ini pihaknya mendapat piagam, penghargaan serta mendapat uang pembinaan dari Kementrian Pertanian. Hafid Hasidz Jaszani bersaing cukup ketat dengan peserta perwakilan dari seluruh Propinsi di Indonesia. Hafid Hasidz Jaszani, Rabu , 11 November 2015 di kantornya menegaskan pihaknya mendapat kesempatan mengikuti lomba dokter Hewan dan peramdis tingkat Nasional itu setelah dirinya mendapat Juara tingkat I Propinsi Jawa Tengah dalam lomba serupa yang diselenggarakan bulan Juni 2014 lalu. “ Setelah saya juara I tingkat Jawa Tengah, akhirnya saya mewakili Jawa Tengah di ajang serupa pada tingklat Nasional “ Tegas Hafid Hasidz Jaszani. Penilaian dilakukan dengan mengirim data Profile petugas paramedic kesehatan hewan Kabupaten Boyolali ke Tim penilai dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian di Jakarta. Setelah Profile dikiirim ke Pusat, Tim Yuri dari pusat melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Boyolali untuk melaklukan penilaian dan cross check profile. “ Dalam kunjungan Lapangan itu kami melakukan paparan singkat sekitar 30 menit di depan Tim Yuri tentang pelayanan dan kegiatan yang dilakukan kesehatan hewan dan profile petugas dokter dan peramedis Disnakan di kabupaten Boyolali selanjutnya dilakukan kunjungan lapangan ke kelopok binaan Kelopok Mukti Kemiri Mojosongo“ Tambahnya. Dari kegiatan itu lanjut Hafid Hasidz Jaszani pelayan kesehatan hewan di Boyolali dipandang tim yuri cukup baik , melakukan pelayanan nyata dan optimal serta menjadi ujung tombak dalam pencegahan penyakit hewan menular Strategis seperti Flu burung, anthrak, bruselosis, flu burung dan penyakit menular lainnya. “ Di Boyolali penyakit anthrak dan flu burung merupakan endimis dan mendapatkan perhatian serius dari Dinas terkait “ tambahanya.
Ditegaskan, di Kabupaten Boyolali ada 5 UPTD Pusat Kesehatan Hewan /Puskeswan diantaranya UPTD Puskeswan Boyolali, UPTD Puskeswan Ampel, UPTD Puskeswan Simo dan UPTD Puskeswan Wonosegoro. Di tempat UPTD Puskeswan tersebut masyarakat bisa memanfaatkan dan memeriksakan kesehatan hewan ternaknya. Memang diakui dengan 5 UPTD Puskeswan itu belum ideal dalam menjangkau dan melayani kesehatan hewan di seluruh wilayah kabupaten Boyolali . karena setiap UPTD ada yang melayani 5 wialyah kecamatan Seperti UPTD Puskeswan Boyolali melayani wilayah kecamatan Boyolali, Musuk, Mojosongo dan wilayah Kecamatan Teras. Idealnya setiap kecamatan memiliki UPTD Puskeswan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat/ Puskesmas, namun karena keterbatasan Sumber Daya Manusia dan sarana lainnya belum bisa dilakukan. Bila setiap kecamatan memiliki UPTD Puskeswan diharapkan bisa untuk memberikan layanan optimal terhadap kesehatan hewan yang ada. Sekaligus bisa menjangkau seluruih hewan yangh ada di Kota Susu Boyolali. Dengan diraihnya prestasi yang membanggakan itu pihaknya akan terus meningkatkan pengabdian dan pelayanan masyarakat terkait kehehatan hewan di Kabupaten Boyolali.
KABUPATEN BOYOLALI KEMBALI RAIH PIALA ADIPURA KE 10 KALINYA
BOYOLALI, Kabupaten Boyolali kembali memperoleh piala Adipura predikat Kota Kecil Terbersih tingkat Nasional pada tahun 2015. Kepala Badan Lingkungan Hidup/ BLH Kabupaten Boyolali, Ir Cipto Budoyo, Kamis 19 November 2015 di kantornya menegaskan Penerimaan Piala Adipura predikat Kota kecil terbersih tahun 2015 ini merupakan yang ke 10 kalinya.sejak tahun 2006 lalu “ Sejak tahun 2006, 2007, 2008 dan seterusnya hingga tahun 2015 secara berturut – turut menerima piala Adipura “ tegas Cipto Budoyo. Menurut rencana, penerimaan Piala Adhipura akan disampaikan Wakil Presiden RI Yusuf Kalla kepada Penjabat Bupati Boyolali , Dra Sri Ardiningsih bersama Bupati dan Walikota penerima piala Adipura tanggal 23 November 2015 mendatang di Istana Wapres di Jakarta. Memang diakui oleh Cipto Budoyo Kabupaten Koya yang menerima piala Adipura untuk tahun 2015 ini jumlahnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tahun 2014 lalu jumlah penerima penghargaan Adipura mencapai ratusan, namun untuk tahun 2015 ini hanya 60 Kabupaten / Kota. “ Bahkan Di Kabupaten/ kota di Soloraya yang mendapat piala Adhipura hanya 3 kabupaten yakni Kabupaten Boyolali, Sragen dan Kabupaten Karanganyar “ Katanya.
Obyek penilaian piala Adipura menurut Cipto Budoyo meliputi Tempat Pengolahan sampah Akhir/ TPA, Perumahan , pasar Boyolali , terminal Boyolali, pemukiman dan hutan Kota. Dari Hasil penilaian Tim Penilai Pusat untuk beberapa obyek tersebut nilainya di atas passing grade yang ditetaplan tim yakni 75. “ Jadi nilai lebih dari 75 sehingga kita lolos dan mendapat piala Adipura ‘ katanya. Diakuinya pengumunan Piala Adipura tahun 2015 ini sempat mundur dari jadwal semula pada bulan Juni tahun 2015, namun baru keluar dan diumumkan pada bulan Novemver 2015. Meski Boyolali mendapat piala Adipura 10 kali berturut – turut , namun yang terpenting adalah budaya pola hidup bersih dan sehat serta berwawasan lingkungan harus terus ditanamkan di setiap insan masyarakat Boyolali sehingga Kabupaten Boyolali akan lebih TERSENYUM ( Tertib, Elok, Rapi, Nyaman Untuk Masyarakat) “ Pola hidup bersih , sehat dan berwawasan lungkungan sehat kalau dilakukan terus menerus oleh masyarakat akan menjadi budaya dan kebiasaan masyarakat “ pungkasnya.(humas)
LAUNCHING PILOT PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DAN SISTEM E-OFFICE KABUPATEN BOYOLALI
SOSIALISASI MOTIVATOR ASI BAGI KADER DI PUSKESMAS TERAS
Sesuai dengan amanat Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan terutama Pasal 128 bahwa “setiap bayi berhak untuk mendapatkan ASI Eksklusif selama 6 bulan dan dibutuhkan peran keluarga, masyarakat dan pemerintah”. Pemerintah Kabupaten Boyolali telah mengatur hal tersebut di dalam Peraturan Bupati Boyolali No. 5 Tahun 2013 tentang Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif. Guna menggugah kepedulian masyarakat dalam program ASI Eksklusif tersebut, Puskesmas Teras menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Motivator ASI bagi Kader sebanyak 30 orang yang mewakili 13 desa yang ada di wilayah Kecamatan Teras. Dalam sosialisasi ini selain menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, juga disampaikan oleh Bidan Anita Noviana yang telah mendapatkan Pelatihan Konselor ASI beberapa waktu lalu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader tentang ASI dan diharapkan nantinya dapat berkembang dengan membentuk Kelompok Pendukung ASI.
Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Teras dr. Ratmi Pungkasari, MKes menyampaikan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran motivasi ASI pada masyarakat diperlukan peningkatan kemampuan kader motivator ASI dalam upaya peningkatan pemberian ASI di Kecamatan Teras. Peran serta masyarakat, tokoh masyarakat serta kerjasama lintas sektor sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memberikan ASI Eksklusif. Karena dengan memberikan ASI Eksklusif berarti telah mendorong masyarakat untuk memperhatikan kesehatan bayi, sehingga tercipta sumberdaya manusia yang berkualitas.(Irma Budi Hapsari, SKM, S.SiT (Nutrisionis Puskesmas Teras) - kominfo